JAKARTA - Intelijen Rusia berpikir Sukhoi Superjet 100 yang jatuh pada joy
flight 9 Mei 2012 di Gunung Salak Bogor, Indonesia, kemungkinan
disabotase Amerika Serikat. Hal ini ditulis salah satu media besar di
Rusia pada Kamis, 24 Mei 2012.
Pada salah satu artikelnya,
tabloid Rusia Komsomolskaya Pravda menulis judul 'Amerika yang Akibatkan
Kecelakaan Sukhoi?'. Tabloid itu menyebutkan beberapa petugas yang
tidak disebutkan namanya mengatakan pesaing penerbangan Rusia itu ingin
melihat penerbangan tersebut gagal.
Pemerintah Rusia dan
media di sana punya sejarah mengambinghitamkan negara lain atau orang
asing atas kecelakaan maupun musibah yang mengaitkan Rusia.
Seorang
petinggi angkatan laut Rusia pernah menyalahkan Angkatan Laut Amerika
Serikat atas tragedi Agustus 2000 kala kapal selam nuklir Kursk
tenggelam dan menewaskan 118 pelaut. Hal itu karena ada beberapa kapal
Amerika Serikat yang sedang berlatih di daerah Laut Barents. Contoh lain
terjadi saat petinggi Agen Luar Angkasa Rusia Yury Kotev mengatakan
satelit Mars yang tersangkut di orbit Bumi pada Rusia November lalu
gagal karena aktivitas radar Amerika Serikat di daerah itu.
Seorang
agen intelijen tentara ini mengatakan kepada Komsomolskaya Pravda bahwa
kantor mereka, The GRU, sudah lama melacak aktivitas pesawat Amerika
Serikat di bandara Jakarta.
"Kita tahu bahwa mereka
(Amerika) memiliki banyak teknologi khusus yang juga kita miliki yang
bisa mengganggu sinyal dari darat atau menyebabkan pembacaan parameter
tidak berfungsi,” ujar pejabat itu.
»Mungkin ini adalah
salah satu alasan jatuhnya pesawat," kata pejabat itu. Penyelidik
Indonesia sampai saat ini masih menyelidiki mencari penyebab jatuhnya
pesawat itu.
Di Washington, juru bicara Pentagon George Little membantah tudingan itu. George Little menganggap tuduhan itu omong kosong.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar